Buku Green Accounting Berbasis Budaya Di Desa Wisata

Penulis

  • I Putu Astawa Politeknik Negeri Bali

Kata Kunci:

Green Accounting, Sosial Budaya, Desa Wisata, Pariwisata

Abstrak

Perkembangan besar-besaran dan kepopuleran pariwisata, banyak negara dengan cepat menyadari berbagai manfaat dari industri ini. Manfaat ini terutama tercermin dari fakta bahwa perkembangan pariwisata membawa kemakmuran ekonomi yang lebih besar. Pada pertengahan abad ke-20, konsep pariwisata diterapkan yang merangsang tujuan ekonomi semata, yaitu meraih keuntungan sebanyak mungkin dari pariwisata. Penguatan dan penyebaran pariwisata massal tradisional pada periode tersebut mengakibatkan bahaya nyata kehancuran dan hilangnya sumber daya dan keaslian tujuan wisata. Termotivasi oleh masalah ini, pada akhir abad ke-20, masing-masing negara mulai mengadvokasi lebih banyak untuk melestarikan sumber daya alam, melestarikan ekosistem, yang kemudian meluas ke aspek sosial dan budaya dan menciptakan konsep yang sama sekali baru tentang pariwisata berkelanjutan. Gagasan pariwisata berkelanjutan melibatkan penggunaan sumber daya lokal, tetapi dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, serta promosi keistimewaan lokal dan alokasi karakter pariwisata massal.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2025-01-30

Cara Mengutip

I Putu Astawa. (2025). Buku Green Accounting Berbasis Budaya Di Desa Wisata. Books For A Better World, 2(1). Diambil dari https://globalresearcher.net/index.php/books/article/view/86